Memperingati penugasan Lavender di Jakarta, dan setelah gagal ke festival Kenduri Rakyat Adira akhirnya November lalu aku mengajak Lavy dan seorang teman yang baru kenal mampir ke warung seafood yang terletak di Jalan Raya Benhil (kalo salah alamat punten yak :D) Jakarta Selatan. Ancer-ancer yang jelas adalah pasar Benhil. Kalau masuk dari Jl. Sudirman terus aja setelah lewat pasar dan perhatikan sisi kanan jalan. Seafood Santiga ini selalu ramai pengunjung jadi pasti mudah diketahui posisinya. Kalau masih bingung silahkan tanya tukang parkir.
Keistimewaan seafood di sini adalah harganya yang ga terlalu mahal dan rasanya yang 'mak nyooss!'. (Informasi ini kudapat dari liputan SCTV yang secara kebetulan aku lihat saat di Bengkulu.) Juga ada live music yang sebenernya ga begitu kedengeran suaranya karena kalah dengan suara kompor. Dan satu lagi, warung ini terletak di depan sebelah kiri Restoran Aceh sehingga kita bisa memesan makanan dari Restoran ini juga. Tak sedikit pengunjung yang memesan makanan di seafood dan memesan teh tarik -yang merupakan minuman favorit- dari Restoran Aceh tersebut. Karena baru pertama kali ngincip di situ kami tidak mengetahuinya dan memesan minuman standar dari warung seafood yaitu es jeruk, lemon tea dan es teh. Sedangkan makanan yang kami pesan adalah kerang rebus, (setelah tanya mas-mas di depan kita menu yang mereka pesan), cumi saus padang, kangkung telur puyuh dan 1 nasi putih. Sebenarnya pengen banget ngincip kepiting tapi karena si teman baru ga mau makan jadi ya dibatalkan. Akhirnya sambil menunggu pesanan datang kami celingak-celinguk ngintip apa aja yang dipesan orang-orang di sekitar. Lavy sebenarnya hampir kalap pesen kepiting tapi karena aku ancam buat makan sendiri akhirnya dia dapat dikendalikan :(
Pesanan yang pertama datang adalah kerang rebus. Benar-benar kerang yang direbus tanpa diberi bumbu apapun dan disajikan dengan sambal semacam saus sambal yang ditambah cabe lagi. Pedesnya mantab. Kerang rebus ini nampaknya merupakan menu favorit karena hampir di semua meja terlihat gundukan kulit kerang dan penyajiannya pun cepat. 3 orang mas-mas di depan kami malah hanya pesan kerang rebus aja tiga-tiganya tanpa pesanan lain.
Kemudian nasi putih, cumi saus padang dan kangkung telur putih muncul menyusul si kerang. Penasaran dengan cumi saus padang kami segera mencicipinya. Ternyata tiada yang istimewa. Biasa saja seperti cumi saus biasa. Yang bisa disebut istimewa malah kangkungnya. Aku tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata keistimewaan rasa kangkung telur puyuh ini. Bukan karena kangkung yang empuk atau telur puyuh yang bagaimana tapi ada rasa yang khas. Aku rasa itu bukan rasa saus tiram. Lavy please jelasin di komen ya...
Untuk semua yang telah kami pesan kami harus membayar 75ribu rupiah. Mayan murah kan? Dengan konsekuensi kami berdua kekenyangan meski mata masih lapar. Dan karena masih penasaran dengan kepiting dan kerang besar yang kami lihat diantar ke salah satu meja, aku dan Lavy memutuskan untuk datang lagi setelah pulang kantor beberapa minggu kemudian.
Kali ini karena benar-benar kelaparan setelah kerja seharian maka kami pesan kerang besar rebus, 1/2 kepiting bakar (karena 1 porsi isinya 2 ekor dan kami yakin ga bakalan sanggup habisin), kangkung cah udang (kangkung tetep fav :p) dan 1 nasi putih.
Seperti sebelumnya kerang rebus juga datang lebih dulu. Rasa penasaran kami sebenarnya tidak perlu karena ternyata kerang kecil lebih tasty daripada kerang besar. To ittemo wakaranai yo nee...
Lebih tepatnya kerang kecil lebih gurih dibanding kerang besar. Dari segi penampilan juga kerang besar ini cangkangnya berwarna hijau tetapi ada beberapa bagian yang berbercak putih jadi agak mengurangi selera makan.
Kepiting bakar kami pilih dengan pertimbangan saus padang ternyata tidak istimewa, sedangkan yang lain (saus tiram, saus mentega, asam manis) pun tidak menarik. FYI, di seafood sini, udang, cumi, kepiting, ayam masing-masing ada menu saus padang, saus tiram, saus mentega, asam manis dan bakar. Sedangkan untuk ikan ada goreng, bakar, sop ikan sayur asin, ikan asam manis, ikan tahu tauchi. Dan 2 jenis menu kerang yaitu kerang rebus dan kerang saus tiram. Menu kepiting bakar tidak mengecewakan kami kali ini. Perlahan tapi pasti kami menikmati sensasi kelembutan daging kepiting bakar. Kami tidak banyak mengalami kesulitan dengan cangkang kepiting karena kokinya dengan baik hati telah meremukkan cangkang untuk memudahkan kami menyantapnya.
Untuk semua yang kami pesan plus 1 es teh tawar, 1 teh botol dingin, dan 1 es jeruk kami harus menebusnya dengan Rp. 97.500,00 lunas. :p
Bagi teman-teman pembaca jika sedang berada di sekitar Benhil, Plasa Semanggi, pada malam hari, silahkan menyempatkan diri untuk mampir ke Seafood Santiga.
Keistimewaan seafood di sini adalah harganya yang ga terlalu mahal dan rasanya yang 'mak nyooss!'. (Informasi ini kudapat dari liputan SCTV yang secara kebetulan aku lihat saat di Bengkulu.) Juga ada live music yang sebenernya ga begitu kedengeran suaranya karena kalah dengan suara kompor. Dan satu lagi, warung ini terletak di depan sebelah kiri Restoran Aceh sehingga kita bisa memesan makanan dari Restoran ini juga. Tak sedikit pengunjung yang memesan makanan di seafood dan memesan teh tarik -yang merupakan minuman favorit- dari Restoran Aceh tersebut. Karena baru pertama kali ngincip di situ kami tidak mengetahuinya dan memesan minuman standar dari warung seafood yaitu es jeruk, lemon tea dan es teh. Sedangkan makanan yang kami pesan adalah kerang rebus, (setelah tanya mas-mas di depan kita menu yang mereka pesan), cumi saus padang, kangkung telur puyuh dan 1 nasi putih. Sebenarnya pengen banget ngincip kepiting tapi karena si teman baru ga mau makan jadi ya dibatalkan. Akhirnya sambil menunggu pesanan datang kami celingak-celinguk ngintip apa aja yang dipesan orang-orang di sekitar. Lavy sebenarnya hampir kalap pesen kepiting tapi karena aku ancam buat makan sendiri akhirnya dia dapat dikendalikan :(
Pesanan yang pertama datang adalah kerang rebus. Benar-benar kerang yang direbus tanpa diberi bumbu apapun dan disajikan dengan sambal semacam saus sambal yang ditambah cabe lagi. Pedesnya mantab. Kerang rebus ini nampaknya merupakan menu favorit karena hampir di semua meja terlihat gundukan kulit kerang dan penyajiannya pun cepat. 3 orang mas-mas di depan kami malah hanya pesan kerang rebus aja tiga-tiganya tanpa pesanan lain.
Kemudian nasi putih, cumi saus padang dan kangkung telur putih muncul menyusul si kerang. Penasaran dengan cumi saus padang kami segera mencicipinya. Ternyata tiada yang istimewa. Biasa saja seperti cumi saus biasa. Yang bisa disebut istimewa malah kangkungnya. Aku tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata keistimewaan rasa kangkung telur puyuh ini. Bukan karena kangkung yang empuk atau telur puyuh yang bagaimana tapi ada rasa yang khas. Aku rasa itu bukan rasa saus tiram. Lavy please jelasin di komen ya...
Untuk semua yang telah kami pesan kami harus membayar 75ribu rupiah. Mayan murah kan? Dengan konsekuensi kami berdua kekenyangan meski mata masih lapar. Dan karena masih penasaran dengan kepiting dan kerang besar yang kami lihat diantar ke salah satu meja, aku dan Lavy memutuskan untuk datang lagi setelah pulang kantor beberapa minggu kemudian.
Kali ini karena benar-benar kelaparan setelah kerja seharian maka kami pesan kerang besar rebus, 1/2 kepiting bakar (karena 1 porsi isinya 2 ekor dan kami yakin ga bakalan sanggup habisin), kangkung cah udang (kangkung tetep fav :p) dan 1 nasi putih.
Seperti sebelumnya kerang rebus juga datang lebih dulu. Rasa penasaran kami sebenarnya tidak perlu karena ternyata kerang kecil lebih tasty daripada kerang besar. To ittemo wakaranai yo nee...
Lebih tepatnya kerang kecil lebih gurih dibanding kerang besar. Dari segi penampilan juga kerang besar ini cangkangnya berwarna hijau tetapi ada beberapa bagian yang berbercak putih jadi agak mengurangi selera makan.
Kepiting bakar kami pilih dengan pertimbangan saus padang ternyata tidak istimewa, sedangkan yang lain (saus tiram, saus mentega, asam manis) pun tidak menarik. FYI, di seafood sini, udang, cumi, kepiting, ayam masing-masing ada menu saus padang, saus tiram, saus mentega, asam manis dan bakar. Sedangkan untuk ikan ada goreng, bakar, sop ikan sayur asin, ikan asam manis, ikan tahu tauchi. Dan 2 jenis menu kerang yaitu kerang rebus dan kerang saus tiram. Menu kepiting bakar tidak mengecewakan kami kali ini. Perlahan tapi pasti kami menikmati sensasi kelembutan daging kepiting bakar. Kami tidak banyak mengalami kesulitan dengan cangkang kepiting karena kokinya dengan baik hati telah meremukkan cangkang untuk memudahkan kami menyantapnya.
Untuk semua yang kami pesan plus 1 es teh tawar, 1 teh botol dingin, dan 1 es jeruk kami harus menebusnya dengan Rp. 97.500,00 lunas. :p
Bagi teman-teman pembaca jika sedang berada di sekitar Benhil, Plasa Semanggi, pada malam hari, silahkan menyempatkan diri untuk mampir ke Seafood Santiga.