Monday, August 20, 2007

Sosis Putih Bayern München

Posting pertama dari negerinya Mas Hitler nih... hehehe. Kali-kali aja ada yang pingin mampir ke Munich atau München, ibukota negara bagian Bayern, (semua pasti tau klub sepakbola Bayern München dong). Di Bayern, harus nyoba yang namanya Weisswurst (weiss = white, wurst = sausage), alias sosis putih. Sosis ini khas cuma ada di Bayern aja, di negara-negara bagian Jerman lainnya ngga ada, dan kalaupun bisa nemu di Surabaya (denger2, Ranch Market dan supermarket2 internasional di Surabaya pada jual makanan import?), pasti rasanya palsu, hihihi.




Sosis putih ini khas dan mengundang pro-kontra. Kenapa khas? Karena dihidangkan dengan air rebusan sosisnya juga. Sementara sosis-sosis lain umumnya kan digoreng atau di-grill atau di-barbecue, dan warnanya coklat. Kalau di Thüringen, negara bagian tempat Bratwurst yg terkenal itu berasal (pernah denger Bratwurst kan? Sosis goreng yg dimakan pake roti kayak hotdog gitu), semua orang pasti ngejek-ngejek sosis putihnya Bayern. Kata mereka "Sosis kok direbus pake air panas. Yekkk, nyenyek-nyenyek, basah, putih jelek dan ngga enak". Hihihi.

Padahal aslinya Weisswurst ini enak lho. Baru nyoba pertama kali kemarin, berhubung udah tinggal 2 minggu di Bayern, sekalian aja ikutan ngampung seperti ciri khas orang2 Bayern, dan ikut makan masakan "aneh" mereka.


Sosisnya dihidangkan di kuah mirip kuah bakso gitu, ada daun seledri nya. Yang lucu, waktu mau nyeruput kuahnya, LHO?, ngga disediain sendok??? Ohhh ternyata kalo orang Bayern makan sosis rebus ini, kuahnya enggak dimakan, cuma dibuat penyedap rasa aja. Hihihi, padahal kalo di Indo kan kuah itu yang paling enak diseruput. Akhirnya saking ngiler pingin tau rasanya, penulis terpaksa menyeruput kuah sosis itu dari mangkok langsung, hehehe. Eh ternyata enak lho, gurih-gurih gitu. Khas kuah kaldu, walaupun kurang gurih karena ngga pake ajinomoto atau MSG pembawa kanker khas kuah Indonesia, hehehe.



Lebih unik lagi, sosis putih ini ternyata bukan dimakan dengan dipotong-potong gitu. Menurut teman (orang Jerman juga) yang ikutan makan kali ini, orang Bayern asli makan sosis ini dengan diseruput bagian dalam dagingnya yang putih, gurih, dan empuk itu. Jadi sosisnya dipegang pake tangan atau garpu, terus isinya DIHISAP sampe habis (hussshhh jangan bayangin aneh-aneh ya), sampai tinggal kulit sosisnya aja terkulai dan ditinggalin di mangkoknya.
Sosisnya sendiri gurih, sedap, nggak terlalu asin, tapi rasa 'babi' nya kental banget, dan karena direbus, dagingnya empuk dan halus seperti meleleh di lidah.

Sosis putih ini dihidangkan dengan saus mustard buat cocolan, dengan pretzel (roti kering yang uasiiiinnn buangetttt). Mustard-nya aneh banget, coklat jelek dan rasanya manis-manis asam plus tajammmm menusuk lidah. Penulis memutuskan, mustard khas Bayern ini enggak enak, selain karena warnanya mengingatkan sesuatu yang menjijikkan (hehehe...) rasanya juga terlalu tajam karena manis asam dan agak-agak berbau lobak. Aneh dehhhh pokoknya. Lebih enak pakai saus tomat biasa.






Harga sosis ini 1,5 euro per biji, hmmm kalau dirupiahkan (dengan kurs 12.000 per 1 euro), sekitar 18 ribu rupiah per potong. Pretzel nya gratis, mustard nya juga. Wahhh tapi jangan salah, makan 2 sosis putih Bayern ini kenyaaaanggg buanget, karena sosisnya guedheeee, panjang dan gendut (satu sosis panjang sekitar 20cm dan diameter 4cm), nggak kayak sosis Indo yang biasanya kurus dan pendek (sekali lagi, ini masih tetep ngomongin perbandingan sosis lho, jadi jangan bayangin aneh2).



Restauran tempat jual sosis putih ini ada dimana-mana, biasanya sih di Biergarten (beer garden) alias warung outdoor khas Bayern (yang dijadiin ciri khas Jerman juga). Cukup murah buat standard bule, dan sosisnya bikin kenyang.



Sekian laporan tentang sosis bule, eh, sosis putih... hehehe. Ada yang tertarik?