Friday, March 21, 2008

Seafood Santiga - Jakarta

Memperingati penugasan Lavender di Jakarta, dan setelah gagal ke festival Kenduri Rakyat Adira akhirnya November lalu aku mengajak Lavy dan seorang teman yang baru kenal mampir ke warung seafood yang terletak di Jalan Raya Benhil (kalo salah alamat punten yak :D) Jakarta Selatan. Ancer-ancer yang jelas adalah pasar Benhil. Kalau masuk dari Jl. Sudirman terus aja setelah lewat pasar dan perhatikan sisi kanan jalan. Seafood Santiga ini selalu ramai pengunjung jadi pasti mudah diketahui posisinya. Kalau masih bingung silahkan tanya tukang parkir.

Keistimewaan seafood di sini adalah harganya yang ga terlalu mahal dan rasanya yang 'mak nyooss!'. (Informasi ini kudapat dari liputan SCTV yang secara kebetulan aku lihat saat di Bengkulu.) Juga ada live music yang sebenernya ga begitu kedengeran suaranya karena kalah dengan suara kompor. Dan satu lagi, warung ini terletak di depan sebelah kiri Restoran Aceh sehingga kita bisa memesan makanan dari Restoran ini juga. Tak sedikit pengunjung yang memesan makanan di seafood dan memesan teh tarik -yang merupakan minuman favorit- dari Restoran Aceh tersebut. Karena baru pertama kali ngincip di situ kami tidak mengetahuinya dan memesan minuman standar dari warung seafood yaitu es jeruk, lemon tea dan es teh. Sedangkan makanan yang kami pesan adalah kerang rebus, (setelah tanya mas-mas di depan kita menu yang mereka pesan), cumi saus padang, kangkung telur puyuh dan 1 nasi putih. Sebenarnya pengen banget ngincip kepiting tapi karena si teman baru ga mau makan jadi ya dibatalkan. Akhirnya sambil menunggu pesanan datang kami celingak-celinguk ngintip apa aja yang dipesan orang-orang di sekitar. Lavy sebenarnya hampir kalap pesen kepiting tapi karena aku ancam buat makan sendiri akhirnya dia dapat dikendalikan :(

Pesanan yang pertama datang adalah kerang rebus. Benar-benar kerang yang direbus tanpa diberi bumbu apapun dan disajikan dengan sambal semacam saus sambal yang ditambah cabe lagi. Pedesnya mantab. Kerang rebus ini nampaknya merupakan menu favorit karena hampir di semua meja terlihat gundukan kulit kerang dan penyajiannya pun cepat. 3 orang mas-mas di depan kami malah hanya pesan kerang rebus aja tiga-tiganya tanpa pesanan lain.


Kemudian nasi putih, cumi saus padang dan kangkung telur putih muncul menyusul si kerang. Penasaran dengan cumi saus padang kami segera mencicipinya. Ternyata tiada yang istimewa. Biasa saja seperti cumi saus biasa. Yang bisa disebut istimewa malah kangkungnya. Aku tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata keistimewaan rasa kangkung telur puyuh ini. Bukan karena kangkung yang empuk atau telur puyuh yang bagaimana tapi ada rasa yang khas. Aku rasa itu bukan rasa saus tiram. Lavy please jelasin di komen ya...

Untuk semua yang telah kami pesan kami harus membayar 75ribu rupiah. Mayan murah kan? Dengan konsekuensi kami berdua kekenyangan meski mata masih lapar. Dan karena masih penasaran dengan kepiting dan kerang besar yang kami lihat diantar ke salah satu meja, aku dan Lavy memutuskan untuk datang lagi setelah pulang kantor beberapa minggu kemudian.

Kali ini karena benar-benar kelaparan setelah kerja seharian maka kami pesan kerang besar rebus, 1/2 kepiting bakar (karena 1 porsi isinya 2 ekor dan kami yakin ga bakalan sanggup habisin), kangkung cah udang (kangkung tetep fav :p) dan 1 nasi putih.

Seperti sebelumnya kerang rebus juga datang lebih dulu. Rasa penasaran kami sebenarnya tidak perlu karena ternyata kerang kecil lebih tasty daripada kerang besar. To ittemo wakaranai yo nee...
Lebih tepatnya kerang kecil lebih gurih dibanding kerang besar. Dari segi penampilan juga kerang besar ini cangkangnya berwarna hijau tetapi ada beberapa bagian yang berbercak putih jadi agak mengurangi selera makan.


Kepiting bakar kami pilih dengan pertimbangan saus padang ternyata tidak istimewa, sedangkan yang lain (saus tiram, saus mentega, asam manis) pun tidak menarik. FYI, di seafood sini, udang, cumi, kepiting, ayam masing-masing ada menu saus padang, saus tiram, saus mentega, asam manis dan bakar. Sedangkan untuk ikan ada goreng, bakar, sop ikan sayur asin, ikan asam manis, ikan tahu tauchi. Dan 2 jenis menu kerang yaitu kerang rebus dan kerang saus tiram. Menu kepiting bakar tidak mengecewakan kami kali ini. Perlahan tapi pasti kami menikmati sensasi kelembutan daging kepiting bakar. Kami tidak banyak mengalami kesulitan dengan cangkang kepiting karena kokinya dengan baik hati telah meremukkan cangkang untuk memudahkan kami menyantapnya.
Untuk semua yang kami pesan plus 1 es teh tawar, 1 teh botol dingin, dan 1 es jeruk kami harus menebusnya dengan Rp. 97.500,00 lunas. :p

Bagi teman-teman pembaca jika sedang berada di sekitar Benhil, Plasa Semanggi, pada malam hari, silahkan menyempatkan diri untuk mampir ke Seafood Santiga.

Wednesday, March 12, 2008

Hiu Bakar - Hiu Segaran

Pernah denger tentang hiu bakar ? Mungkin pernah dari acara wisata kuliner di tipi. Tapi saya baru baca kemarin waktu keliling2 nyari makan di kota semarang sekitar jam 21.30an di pinggir jl. Gajah Mada. Tepatnya di Jl Gajahmada no 146.

Saya sendiri bingung, gimana cara nangkep hiunya ? Apa hiu beneran yang dimasak? Kata pemiliknya (saya pikir, dia pemiliknya si), dia datangkan bayi hiu dari Bali. Tiap 1 minggu sekali. Dia juga sempat menunjukkan kepala hiu yang telah dipotong pada saya.

Pokoknya, malam itu, saya dan rombongan nyoba makan di sana. Ada paketan untuk 1 orang, isinya nasi putih & 1 ons ikan ( bisa ikan hiu, mahi2) dan sambel harganya sekitar Rp. 12.000,-/porsi. Ada juga ikan marlin, tuna, salmon, kepiting, udang, kerang & aneka cah sayur.

Pesanan waktu itu, 1 porsi ikan kakap kuah asam ( ini fave saya ^^. asemnya kerasa seger banget ). bisa dimakan untuk 3 - 4 orang.


3 ons ikan mahi2 & 1 ons ikan hiu ( soalnya takut kalo ternyata ga suka ).


Dengan pesen minuman aneka juice, total makan kami ber4 habisnya sekitar Rp. 120rban. bener2 kenyang ^^.

Berminat nyoba ? Hiu bakar itu emang unik & patut di coba ^^. tapi berdasarkan selera saya, kalo mau makan ikan bakar di situ, lebih enak ikan mahi2nya. :p.

Swikee Purwodadi

Lokasi : Jl. Kol. Sugiono no 11, Purwodadi

Di Purwodadi ini, yang terkenal emang Swikeenya. Dalam perjalanan ke Semarang lalu, Vanie sempat mampir di depot Swikee Purwodadi (pusat). Ada cabangnya juga si, di Semarang ( Jl. Imam Bonjol 69 ) dan di Yogyakarta ( Jl. Diponegoro ).


Siang itu vanie & rombongan pesan swikee kuah ( swikee kuah taoco ), kodok goreng mentega ( ini ternyata swikee yang dimasak dengan saos inggris ) & kodok goreng tepung.


Hasilnya.... Vanie suka sama swikee goreng menteganya ^^. bumbunya enak pointnya 4 dari 5. swikee kuahnya itu juga lumayan si. kalo kasih point... 3 dari 5 deh. untuk kodok goreng tepungnya, vanie rasa malah biasa aja. :p.

Gudeg & Ayam Goreng Kalasan - Nglaras Rasa

Lokasi : Jl. M.H Thamrin no 124

Pertama kali ini saya mampir ke Rumah Makan Nglaras Rasa. Rumah makan ini ternyata resto kuno sejak zaman perang dulu. ( di sana ada foto2 kuno RM itu ) Awalnya berupa warung, lalu jadi depot, sekarang udah berupa resto besar dengan AC.

Ayamnya dimasak mirip dengan ayam Sri Pandaan, tapi rasanya lebih kearah asin. enak. sambelnya juga mirip dengan Sri. Tapi tetep, dia punya rasa yang berbeda dari Ayam Sri. Lebih besar, lebih murah, & lebih enak. ^^


Rumah makan ini terkenal dengan Gudeg & Ayam goreng kalasan-nya. Gudegnya juga mantap siiii ^^. Banyak lauknya ^^. Sayang lupa motret nasi gudeg & ayamnya. Vanie terlalu lapar siiii =)).

Cuman sayang, Vanie engga terlalu suka dengan suasana dalam restonya. Cukup bersih emang. tapi terkesan gelap, bukannya segar atau romantis. entah kalo malam hari. pencahayaannya kurang bagus menurut vanie. Gpp juga si, yang pentingkan rasa makanannya. bukan tempatnya. Iya kannn ^^.

Rumah makan ini emang menjadi salah satu tempat wajib untuk dikunjungi kalo lagi jalan ke semarang.

Monday, March 03, 2008

Oleh - Oleh

Ini daftar makanan favorit saya selama di Semarang :

1. Toko Bandeng Juwana - Jl. Pandanaran 57 & 83.
Di sini dijual berbagai oleh2 khas semarang. Kalo emang punya hanya sedikit waktu untuk kelilingan, toko ini benar2 wajib dikunjungi. Selain Bandeng Juwana, Otak-otak bandeng, ada dijual di sini Kue moaci, pia bayi Tjiang Goan, (memang lebih mahal sedikit daripada di tempat aslinya tapi harga itu masih akal demi penghematan waktu bensin), bersama dengan banyak macam kripik, brownies dan camilan lainnya.
Di depan toko itu juga dijual kacang presto Bu Yun yang empuk banget. Cocok sekali buat gigi2 yang rapuh :p. hehehehe. enakkkk. Tapi kalo nyimpan, jangan lupa masukin di kulkas yahhh. Modelnya mirip sama kacang godog si.

2. Sanitas Bakery - Jl. Mt. Haryono
Khusus hari Minggu, Sanitas tidak bikin roti, jadi roti yang dijual di hari minggu adalah roti kemarinnya. Rotinya tahan 3 hari (tanpa masuk kulkas, tidak berubah rasa, tanpa pengawet). Bisa pesen untuk dikirim ke surabaya, untuk minimal pemesanan kira2 50 bh roti. Roti yang paling saya suka adalah roti keju, roti coklat. selain itu masih ada roti sosis babi, roti worst (roti isi maling), roti sobek, dll. Banyak pokoke. (harganya rata2 Rp. 6.000,-)

3. Kue Moachi - Jl. Kentangan Barat 101
Selain Kue moachi, ada juga jual kastengel schuimpyes, coklat skemptjes, juga ada beberapa cemilan lainnya. Mama suka sekali sama kastengel schuimpyesnya. tapi saya yang tidak terlalu suka manis, kurang menyukainya. ( schuimpyesnya terlalu manis bagiku )

4. Pia Bayi Tjiang Goan Gang Beben no 94
Pia ini emang unik. Saya ga tau kalo ada pia model ini. Ada 3 macam isi, yi : coklat, aren, & babi. Saya lebih suka yang coklat. tapi saya lebih menikmati pia Gaya Bali yang panjang2 ^^.

5. Seharusnya ada Pia di jl. Kuningan. pia-nya isi coklat / aren. mungil2. sekali "emplok". Tapi saya tidak sempat ke sana kemarin. Saya si jauh lebih suka pia yang itu dari pada pia bayi :p. :p. tapi papa sangat menyukai pia bayi ^^. Siapa tau ada yang berminat nyoba. Layak dicoba si untuk penggemar pia.