Lontong balap Pak Gendut ini konon berdiri sejak tahun 1956. Woww, bayangkan.. sejak Negara ini dipimpin oleh Presiden Soekarno lontong balap ini sudah ada.
Letaknya ada di Jl. Kranggan Surabaya. Untuk mudahnya saya beri petunjuk biar gampang kalau mencari, dari jalan protokol Basuki Rachmat (Plaza Tunjugan) terus aja kemudian belok kiri (ke Jl. Embong Malang); mentok belok kanan (Jl. Blauran); kemudian belok kiri (Jl. Kranggan).
Di Jl. Kranggan ini banyak penjaja lontong balap namun yang best sellernya Pak Gendut ini, tempatnya di depan Bioskop Garuda, sekarang sih sudah tutup tergusur oleh 21.
Penyajiannya cepat sekali, piring berisi lontong sudah disiapkan berjajar di depan penjualnya, tinggal dituang kuah lontong balap yang diambil dari tungku sisi kanan. Tungku di hangati dengan cara kuno, masih dengan kayu bakar.
Perbedaan lontong balap Pak Gendut ini dibanding yang lain adalah dari kecambahnya. Kecambahnya kecil-kecil pendek dan renyah, enggak lembek/layu. Namun sayang, saat kami beli disana kuahnya terasa kurang panas, terkesan agak dingin.
Selain lontong balap, Pak Gendut juga menyediakan sate kerang buat pelengkap dan es kelapa muda sebagai pelega dahaga. Kabarnya beberapa musisi kondang dari Surabaya sering mampir juga di tempat ini saat mereka pulang kampung.
2 porsi lontong balap, 2 porsi sate kerang dan 2 gelas es kelapa muda bisa ditebus dengan harga kurang dari limapuluh ribu.
Untuk rasa, penyajian dll ngincip memberi nilai 7 dari 10. Silahkan mencoba, salam ngincip dari Kota Pahlawan.