Wednesday, February 14, 2007
Ika to Tarako Cream Spaghetti - Yokohama, Jepang
Tarako itu telur ikan enak banget yang rasanya asin *ngetik sambil ngiler*
Ika to Tarako Cream spaghetti ini salah satu fushion spaghetti yang populer di Jepang. Pertama kali lihat ponakan makan ini akhir 2005 sempat bergidik. Ih...kok makan spaghetti sama telor ikan mentah?! Dasar orang Jepang aneh2! Tapi spaghetti ini menghantui terus sampe akhirnya kesampaian makan awal bulan ini waktu ke Jepang.
Spaghetti ini kebetulan dinikmati di restoran itali bernama The Herbs yang terletak di belakang Tamaplaza station di Yokohama. Hadir dalam piring putih simple, spaghetti ini sudah bercampur tarako yang berwarna pink lembut dan cream, dengan taburan cumi mentah dan dihiasi nori (rumput laut) diatasnya. Sedikit taburan daun bawang mungkin untuk menghilangkan "bau khas" seafood selain buat menambah "keindahan" pemandangan di piring.
Siap sedia, garpu ditangan kanan, sendok ditangan kiri. Kutusuk segumpal spaghetti, trus kuputar searah jarum jam di permukaan sendok sampai tergulung, dan kumasukan gulungan besar spaghetti itu kedalam mulut. Tarako yang asin "dijinakan" oleh cream, memberi rasa yang surprisingly enak. Cumi segar terasa kenyal dan lembut. Rumput laut memberi aroma khas masakan Jepang. Daun bawang? hihihi maap kusingkirkan :p. Tapi overall, fushion spaghetti ini ternyata benar-benar perpaduan yang tak disangka-sangka. ENAK BANGET!!!
Spaghetti ini termasuk dalam paket soup lunch di restoran itu, disajikan sama cream soup, salad dan ginger ale. Total kerusakan 1050 Yen (kira-kira 90 ribu rupiah). Te O Pe lah!!!
Meskipun udah nyoba tarako spaghetti, tapi aku masih lom berani nyoba Kimchi Spaghetti di korea sama Natto Spaghetti di Jepang. Hiiiiiiiiiii :p
Sunday, February 11, 2007
Dapur Cokelat - Jakarta
Bentar lagi Hari Valentine jadi teman2 di kantor yang punya gandengan pada ribut nyari coklat. Aku yang gak suka makanan/ kue2 manis tapi kalo denger kata ‘coklat’ dah langsung mbingungi, tentu saja ikutan ribut nyari coklat juga. Bukan mo dikasih siapa2 tapi buat dimakan ndiri :D
1. Jl. Wijaya I no. 53 Jaksel, telp 726 5146, fax 739 6358
2. Jl. K. H. Ahmad Dahlan no. 12 Jaksel, tep 7279 3134 fax 726 6727
3. Jl. H. O. S. Cokroaminoto no. 59 Jakpus, telp 3190 8152 fax 3190 1261
4. Kompleks Green Ville blok BL no. 4 Jakbar, telp 5695 8638
- Choco love box, 100 ribu
- Praline heart, 75 ribu
- Choco box, 55 ribu
- V’tine butterfly, 40 ribu
- V’tine surprise, 37 ribu
- V’tine cd, 35 ribu
- Romantic cup cake, 35 ribu
- Choco bar, 35 ribu
- Colour of love, 30 ribu
- Choco bag, 25 ribu
- Big heart lollypop, 20 ribu
- V’tine bag, 10 ribu
- Candies wrap, 7.500
- V’tine card, 7.500
- V’tine lollypop, 5.000
Kebanyakan ‘menu’nya berhubungan dengan Valentine karena memang ini adalah edisi khusus hari kasih sayang. :p
Friday, February 09, 2007
Pangsit Mie Kapas Krampung - Surabaya
Ada juga es kacang ijo Rp. 4000,-/mangkuk. Es kacang ijoe ada godirnya. Mie pangsitnya enak lho... porsinya juga terbilang pas sih. Hargae sekitar 8-9rban. tergantung ama bakwan atau engga. Tempatnya lumayan juga buat cangkruk2 gitu... sambil ngobrol2. bukanya mulai jam 6an sampe jam 9.30. kadang sampe jam 10 juga si.... tergantung rame engga-nya kayaknya.
Ada yang minat nyoba ??? ajak2 ya kalo mau ke situ.... ;)).
Saturday, February 03, 2007
Samgaetang - Incheon, South Korea
Samgaetang atau lebih dikenal dengan ginseng chicken soup, memang makanan khas penyambut musim panas. Awalnya sih aku bingung: hah? gak salah? panas2 kok makannya soup yang asapnya mengepul2 gitu?!. Tapi ternyata orang sini percaya bahwa samgaetang yang panas itu bisa memberi efek "mendinginkan tubuh" juga energi buat menjaga stamina sepanjang musim panas.
Hari ini gak terlalu panas. Jadi kita putuskan buat makan malamsamgaetang. Awal summer sudah lewat, jadi seharusnya restoran samgaetang sudah gak seantri dulu lagi. Yahh...berhubung aku bukan orang korea, ya merasa gak wajib makan samgaetang di musim rame itu. Bayangin! udah panasss, laparr, masih harus antri diluar restoran. Gak deh :p.
Denger2 restoran samgaetang terkenal di daerah kami tinggal ada di dekat Seonhak station. Restaurant dengan papan nama "moyeonchi" itu tampak sepi dari luar. Teriakan "Ossoseooo" panjang menyambut begitu pintu saya buka. Kamipun duduk disalah satu meja disana (yah, of course lesehan style). 5 menit setelah pesan 2 porsi samgaetang dan 2 botol beer, pelayan datang menyajikan beberapa macam kimchi dan kochujang (sambal). Kimchi di korea disajikan dimana2 sebagai appetizer, dan gratis. Free flow lagi! Rupanya samgaetang yang kami pesan ini butuh waktu agak lama, jadi kimchi ini lumayan ngganjal perut yang keroncongan.
Setelah 10 menit, akhirnya datang juga pesanan kami. Samgaetang disajikan dalam hot pot. Asap tebal masih mengepul2, menebarkan aroma ginseng yang kuat. Aromanya saja sudah bikin aku "beringas". Samgaetang berisi ayam utuh yang dalamnya diisi nasi manis (chap sal) yang sudah dicampur bumbu2. Ayam isi ini kemudian direbus sampai empuk, kemudian disajikan bersama kuah dan taburan daun bawang yang banyak (daun bawangnya yang besar2...hmmm bahasa indonesianya saya kurang tahu. Orang jepang bilang "negi", inggrisnya "leek").
Pertama2 kuahnya aku taburi garam (kuahnya tawar), kochujang (sambal) dan black pepper. Setelah icip2 dan rasa kuahnya pas, bagian tengah ayam kurobek dengan sumpit, tampak gumpalan nasi dengan pucuk ginseng menyembul. Sendokan pertama, awww kepanasan :p (always!). Tapi rasanya bener bener enakkk. Tak terkatakan. Nasinya sedep banget. Ada rasa ginseng bercampur bawang putih yang bikin gurih. Didalam campuran itu saya nemu ginseng, bawang putih, jahe, chestnut, juga surprisingly korma. Bener2 keringetan deh makannya (both lagi2 karena nikmat dan panas).
Total kerusakan untuk 2 porsi samgaetang dan 2 botol "hite" beer sebesar 23000 won (kira2 Rp. 230.000).
Tapi abis makan kok gak dapat efek "dingin" ya? tetep aja kerasa panas :p. Samgaetang memang makanan panas dimusim panas :p. Ahhh....sampai jumpa lagi di awal summer, samgaetang!