Pada awalnya kami ingin mencoba Lontong Kikil yang pernah diulas di sebuah televisi tentang wisata kuliner, Lontong Kikil yang berada di daerah Simolawang. Namun setelah mecari dua kali daerah tersebut dan tidak ketemu akhirnya perburuan Lontong Kikil berubah haluan ke daerah Waru, jauh amat haluannya yak :p.
Ngincip kembali mensurvey bersama Pratu. Pratu ini seperti rekan saya si Denny, namun bedanya dia terbungkus dalam tubuh seorang wanita hiakakaka. Dia mampu menghabiskan semua makanan dengan tandas tak bersisa termasuk siap menghabiskan makananku yang tak habis pula, anggota ngincip tulen :p.
Lontong kikil Waru terletak di daerah Waru dan konon penjual yang sekarang adalah generasi ketiga alias cucunya, untuk menuju kesana paling gampang anda cari saja bunderan Waru, tapi ambil sisi kiri jangan belok kanan ke bundaran. Jalan lurus aja sampai tampak Jembatan layang, tetap ambil sisi kiri (jangan naik jembatan). Seteleh itu ganti haluan ambil sisi kanan mepet ke jembatan, setelah itu putar balik (kalau belok kanan ke Terminal Purabaya). Setelah putar balik liat sisi kiri, nanti ada warung cilik yang cukup rame, warung Lontong Kikil Waru, nah itu dia... !!
Lontong kikil Waru terletak di daerah Waru dan konon penjual yang sekarang adalah generasi ketiga alias cucunya, untuk menuju kesana paling gampang anda cari saja bunderan Waru, tapi ambil sisi kiri jangan belok kanan ke bundaran. Jalan lurus aja sampai tampak Jembatan layang, tetap ambil sisi kiri (jangan naik jembatan). Seteleh itu ganti haluan ambil sisi kanan mepet ke jembatan, setelah itu putar balik (kalau belok kanan ke Terminal Purabaya). Setelah putar balik liat sisi kiri, nanti ada warung cilik yang cukup rame, warung Lontong Kikil Waru, nah itu dia... !!
Lontong kikil ini disajikan dalam sebuah mangkuk, terdiri dari empat atau lima potong kikil yang cukup besar, kikilnya empuk banget. Bagi para Bapak-Ibuk yang pakai gigi palsu pun tak perlu kuatir untuk mencicip menu ini hehe. Menurut Pratu, kuahnya terlalu bening dan kurang kental, namun menurut saya rasanya cukup full taste. Rasa kaldunya cukupan engga terlalu menyengat, di meja disiapkan potongan jeruk purut untuk campuran kuah biar engga terlalu enek, tapi sayang jeruk purutnya kok rada hambar alias kurang masam, jadinya engga seberapa pengaruh setelah di kecrotin. Untuk penyedap, lontong kikil ditaburin ama potongan daun bawang, dari bonggol sampe daunnya dimasukin semua.
Harga yang harus ditebas untuk dua porsi kikil, lontong dan dua gelas es teh adalah delapan belas ribu rupiah (betul ? saya ditraktir soalnya jadi engga perhatian haha), patut dicoba.
Ngincip memberi nilai tiga setengah dari lima. Salam ngincip di cerita berikutnya ;)
Ngincip memberi nilai tiga setengah dari lima. Salam ngincip di cerita berikutnya ;)